Kadar gula darah yang tinggi akan merangsang ginjal untuk mengeluarkannya bersama air, akibatnya tubuh akan kekurangan cairan, atau dehidrasi. Artinya, dengan cara yang berbeda, tubuh kita akan mengalami kondisi seperti jika kita mengalami diare. Kita semua sudah mengerti bahwa dehidrasi akibat diare dapat menimbulkan kematian. Kita juga harus mengerti, sekarang, bahwa dengan cara yang serupa tapi tak sama, DM dapat menyebabkan kematian.
Kadar gula yang rendah di dalam sel (akibat dari tidak berhasilnya proses memasukan gula dari darah ke dalam sel), memaksa sel menggunakan cadangan energi yang selama ini disimpannya. Penggunaan cadangan ini mempunyai akibat yang sering kali fatal. Penggunaan cadangan ini menghasilkan bahan sisa yang bersifat asam sehingga menurunkan keasaman cairan darah. Keasaman darah yang terlalu rendah membuat kerja sel tidak efektif sampai tidak berfungsi sama sekali dan dapat berujung pada kematian.
Kadar gula yang tinggi juga merusak pembuluh darah di seluruh tubuh. Pembuluh darah kecil rusak, menyebabkan aliran darah ke daerah sekitarnya terganggu dan mengakibatkan kerusakan sel-sel di daerah itu. Beberapa organ yang rusak dengan cara ini adalah daerah syaraf mata sehingga sering menyebabkan gangguan pengelihatan, sampai kebutaan. Organ lain adalah ginjal yang sebagian besar berisi pembuluh darah kecil, menyebabkan kebocoran protein sampai dengan gagal ginjal yang memerlukan tindakan cuci darah.
Kerusakan pembuluh darah besar biasanya ditandai dengan penyempitan pembuluh darah yang bersangkutan. Pembuluh darah yang sering mengalami gangguan adalah pembuluh darah di jantung, dan otak, yang akan menyebabkan serangan jantung ataupun stroke.
Kerusakan juga dapat terjadi pada serabut syaraf, baik syaraf tepi maupun syaraf otonom. Kerusakan syaraf tepi mebuat penderita tidak merasakan nyeri, terutama di daerah kaki, akibatnya penderita tidak menyadari bila terjadi luka, bahkan bila luka itu telah mengalami infeksi. Infeksi pada penderita DM dapat berlangsung sangat lama dan sulit disembuhkan, kadang-kadang harus sampai dilakukan amputasi atau bahkan keracunan akibat bakteri memasuki pembuluh darah dan menyebabkan infeksi di seluruh tubuh.
Kerusakan syaraf otonom, yaitu syaraf yang bekerja tanpa perintah kita, misalnya yang mengatur detak jantung, dapat menyebabkan gangguan irama jantung atau gangguan respons jantung terhadap perubahan tekanan darah. Hal lain yang terganggu dengan kerusakan syaraf otonom adalah fungsi seksual. Gangguan fungsi seksual lebih nyata pada penderita laki-laki.
Kesimpulannya adalah: kadar gula darah pada penderita DM harus dikendalikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar