Rabu, 21 April 2010

Bagaimana menurunkan kadar gula darah pada penderita DM?

        Kadar gula darah akan meningkat terutama bila ada asupan gula. Jadi, yang pertama harus diatur adalah asupan makanan. Pilih makanan yang mengandung gula yang kompleks, yaitu gula yang memerlukan proses sebelum diserap di dalam usus dan mengandung banyak serat. Gula yang sederhana, seperti gula pasir, sirup, minuman ringan, snack yang manis, akan dengan segera diserap dalam usus dan segera meningkatkan kadar gula darah. Dalam kondisi insulin yang tidak ada sama sekali atau jumlahnya kurang, maka gula ini akan sulit dimasukkan ke dalam sel dan beredar lebih lama di dalam pembuluh darah.
        Cara lain adalah dengan membuat agar ‘pintu’ gula lebih peka terhadap insulin, yaitu dengan olahraga yang teratur. Tetapi olahraga pada penderita DM harus juga memperhatikan kadar gula darah. Kadar gula darah yang tinggi menunjukkan bahwa pemasukan gula ke dalam sel belum efektif. Pada keadaan ini sel tetap mengalami ‘kelaparan’, sehingga tetap akan menggunakan cadangan energinya dan tetap akan mengirimkan sinyal ke pusat lapar. Dalam keadaan tidak ada asupan makanan, rangsangan dari pusat lapar akan membuat tubuh mengerahkan pembentukan gula dari cadangan-cadangan utamanya, misalnya dari dalam hati, sehingga akan semakin meningkatkan kadar gula darah.


        Puasa dipercaya dapat menurunkan gula darah, tetapi dengan penjelasan yang sama, yaitu keadaan kelaparan sel, maka puasa-pun harus dilakukan dengan memperhatikan keadaan gula darah.
        Bila pengaturan asupan makanan dan olah raga tidak cukup untuk mengendalikan kadar gula darah sampai normal, maka diperlukan bantuan obat. Pemilihan obat sangat tergantung pada keadaan penderita. Penderita yang sama sekali tidak mempunyai insulin, yaitu DM tipe 1, mutlak memerlukan insulin untuk mengatur kadar gula darahnya. Penderita yang kekurangan insulin, atau kurang respon terhadap insulin yang ada, yaitu DM tipe 2, memerlukan obat untuk meningkatkan kadar insulin atau meningkatkan respon sel terhadap insulin.


        Pada keadaan tertentu, pada penderita DM tipe 2-pun, misalnya pada saat ‘pabrik’ insulin mengalami kelelahan, atau pada saat ‘pintu’ macet (misalnya saat mengalami infeksi, atau mengalami penyakit berat lainnya) insulin mutlak diperlukan. Tetapi biasanya keadaan ini tidak berlangsung seterusnya, dan penderita dapat kembali menggunakan obat yang diminum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar