Ini catatan tahun 2010 akhir, Bulan Ramadhan, saat nonton Para Pencari Tuhan sambil nyiapin buat sahur.
Baru ditemukan lagi, jadi baru dipasang di sini
Amnesia adalah lagu Gigi terbaru tahun ini. Menggelitik, membuat saya bertanya, apa betul ada amnesia selektif seperti itu?
Jangan-jangan
keinginan untuk tidak mempedulikan kebutuhan orang lain dan
mengutamakan kebutuhan diri sendiri itu berasal dari konsep ibadah yang
salah. Kata kang Wiki, "ibadah menurut Al Quran tidak hanya terbatas
kepada apa yang disebut ibadah mahdhah atau Rukun Islam saja, tetapi
cukup luas seluas aspek kehidupan yang ada selama wahyu Allah memberikan
pegangannya dalam persoalan itu".
Apakah karena kita sudah
mendefinisikan ibadah hanya sebagai tugas kepada Allah, semata-mata
sebagai urusan akhirat dan melupakan bagian lain dari ibadah sebagai
tugas kepada sesama manusia, dan memisahkannya menjadi hanya sebagai
urusan dunia.
Akibatnya, menjaga hubungan dengan sesama manusia tidak menjadi prioritas untuk dikerjakan.
Sehingga urusan dunia tidak lagi berhubungan atau dihubungkan dengan urusan akhirat.
Sehingga
ikhlas membantu, ikhlas bekerja, ikhlas berusaha dalam meraih
keberhasilan dunia tidak menjadi bagian dari rencana bekal ke akhirat.
Komitmen sebagai bagian dari keikhlasan menjadi tidak penting dan sulit
ditemukan.
Sehingga tersenyum, menyenangkan orang lain, saling
membantu dalam kebenaran, saling membantu dalam mencapai kesabaran,
tidak lagi menjadi tugas yang dijanjikan akan mengantar kita pada
tingkat urusan akhirat yang lebih baik.
Sehingga label haram untuk
mencuri dalam berbagai tingkat menjadi hilang atau berkurang atau
dikurangi. Mencuri waktu tidak lagi terasa sebagai kecurangan, mencuri
hak intelektual tidak lagi menjadi aib, mencuri kesempatan bahkan
menjadi kebanggaan.
Sehingga tidak jelas lagi batasan antara
menyuap dan memberikan penghargaan. Menggadaikan harga diri untuk sebuah
hadiah menjadi suatu keharusan dan kebiasaan.
Sehingga kita tidak
mampu melihat adanya hak orang lain yang terampas saat kita menuntut
terpenuhinya hak kita. Sehingga kita lupa bahwa di sisi lain hak yang
sedang kita tuntut ada kewajiban yang harus kita penuhi. Bahwa dibalik
hak yang kita berikan kepada seseorang ada hak orang lain yang terampas.
Sehingga kita hanya ingat pada hak diri sendiri dan berusaha meraihnya tanpa ingat mana yang haq dan mana yang bathil.
Bukankah seharusnya setiap langkah kita, setiap helaan nafas kita, setiap gerakan otot kita bermakna ibadah?
Jadi, apakah itu amnesia? Atau tereduksinya pemahaman kita mengenai ibadah?
Buat anak-anakku....mari kita belajar lagi memahami definisi ibadah, seperti yang tersurat dan tersirat dalam alQur'an.
Nabi besar kita diturunkan untuk 'menyempurnakan ahlak', mari kita sempurnakan ahlak kita sebagai bagian dari ibadah kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar